Senin, 02 Januari 2012

Pertumbuhan Motor Melaju Kencang, Konsumsi BBM Diprediksi Overkuota


JAKARTA - Tingginya produksi kendaraan bermotor terutama untuk sepeda motor, dapat menyebabkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di 2012 melambung lebih tinggi lagi. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan yang tepat guna mengantisipasi hal tersebut.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), Eri Purnomohadi, mengungkapkan pemerintah harus bertindak cepat guna menekan pertumbuhan konsumsi BBM subsidi di 2012.

"Jika tidak ada pengendalian maka konsumsi BBM akan melebihi dari konsumsi di 2011 yang telah melebihi kuota 40,49 juta kiloliter (KL). Padahal Pemerintah dan DPR-RI telah menetapkan kuota BBM subsidi sebesar 37,5 juta KL di 2012," ujar Eri kala dihubungi okezone di Jakarta Minggu (01/01/2012).

Tingginya konsumsi BBM bersubsidi, akan dipicu oleh tingginya produksi kendaraan bermotor yang semakin meningkat. "Lihat saja pertumbuhan motor pasti gila-gilaan, tanya asosiasi motor, mereka naikin target penjualan atau tidak, kalau mereka naikin pasti konsumsi tahun depan bakal besar," ungkap Eri.

Selain itu, pengusaha Hiswana Migas juga meminta pemerintah melakukan konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk menekan laju konsumsi BBM subsidi di 2012. "Kami siap jika diperintahkan untuk membangun infrastruktur SPBG," pungkasnya.

Hal senada juga telah diungkapkan Menteri ESDM Jero Wacik. Jero mengungkapkan, telah terjadi penambahan jumlah sepeda motor mencapai tujuh juta unit sepanjang 2011 ini. "Pertumbuhan ekonomi kita bagus, karena bagus tidak begitu kuat antisipasi perencanaan 2010. Sehingga, motor saja bertambah tujuh juta dalam satu tahun," ungkap Jero beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, dia memprediksi pada 2012 kuota BBM subsidi masih akan jebol jika tidak siap diantisipasi dari sekarang. "Untuk 2012 belum keluar angka motor keluarnya berapa. Industri motor tidak mau ngasih datanya. Selain motor mobil juga naik," jelasnya.

Sekadar informasi, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis pertumbuhan kendaraan roda empat selama 2011 sebesar 19 persen, sementara sepeda motor 10 persen. Namun, 2012 target pertumbuhan kendaraan roda empat diturunkan menjadi 10 persen mengingat kemungkinan getaran krisis global mulai merambat ke Asia.

Jika target Gaikindo terealisasi, pada akhir 2011 diperkirakan terjual 850 ribu unit kendaraan roda empat dan 8,5 juta sepeda motor, dengan nilai penjualan diprediksi mencapai Rp286 triliun.

Target Gaikindo sangat mungkin tercapai di akhir 2011. Faktanya, sepanjang Januari-September 2011, pasokan unit kendaraan roda empat dari agen pemegang merek atau APM ke dealer (wholesales) sudah mencapai 659.690 unit. Adapun penjualan ritel sudah mencapai 657.866 unit. Info Selengkapnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar