Kamis, 15 Desember 2011

'Honda Jangan Seperti Achilles'

Jakarta - Tanda-tanda penguasaan market skutik oleh pabrikan Honda sudah terlihat di akhir tahun 2010 dan sampai bulan November 2011 ini pabrikan Honda sudah cukup jauh meninggalkan pabrikan Yamaha. Ya market share Honda untuk segment skutik sekitar 56%, sedangkan pabrikan Yamaha menguasai 40%.

Ada 2 hal utama penyebab pabrikan Honda bisa menguasai market share dengan mudah, yaitu kapasitas produksi yang meningkat di pertengahan tahun 2010 dan banyaknya varian skutik yang dibrojol (sekitar 10 varian skutik ) untuk memberangus skutik Yamaha.

Peralihan permintaan konsumen dari motor bebek ke motor skutik ibarat durian runtuh yang membuat Honda semakin ngacir meninggalkan pabrikan Yamaha.

Varian yang cukup lengkap dari skutik entry level seperti Honda BeAT, sampai premium level Honda PCX 125 juga ada. Dari varian yang singset sampai varian yang molek juga ada. Sebaliknya pabrikan Yamaha dengan 3 varian terlihat sulit menandingi keperkasaan pabrikan Honda.
Apakah dengan penguasaan market share yang tinggi pekerjaan rumah Honda di segmen skutik selesai. Menurut juragan masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi terkait dengan motor skutik Honda.

Juragan menyoroti perlunya standarisasi ‘basic’ pada skutik Honda soalnya masih ada saja entah 1 atau 2 hal yang menurunkan ‘kenikmatan’ bawa skutik Honda.

Ada skutik Honda yang handlingnya enak muat banyak purpose-nya oke, panel indikatornya oke, eh tapi switch lampu sein dan klakson tempatnya ditukar, jadi nya pengendara salah pencet.

Memang kompetitorpun juga nggak sempurna ada saja fitur yang tidak dipunyai, tapi mestinya soal begini kan sudah disadari dan bisa diperbaiki di masa datang, iya kan?


Jadi masa depan, dimana masuk tahap kuncian masuk dalam tahap competitive advantage. Semua fitur yang kelemahan tadi entah ground clerance, fitur fuel gauge, dan lain disempurnakan. Sehingga di mata mindset konsumen product Honda menjadi ‘perfect’.

Jangan sampai seperti pahlawan mitologi Yunani Achilles yang sakti mandraguna gara-gara kelemahan di tumitnya jadi kelenger di tangan Paris musuhnya.

Terakhir, sometimes the chance to improve doesnt come twice, jadi monggo di-follow-up, ya kalau berkenan tentunya. Info Selengkapnya

1 komentar:

  1. buktikan jg di kelas motor sport, masa 4 tahun jadi pecundang terus dgn merk sebelah(garputralala alias y*m*h*)..huh loser..

    BalasHapus